Download in h...
JADILAH PATRIOT KOMPLITSaudara-saudara, pemuda dan pemudi,saya menghendaki jikalau engkau benar-benar patriot komplet,cintailah tanah airmu, bekerjalah agar supaja tanah airmu itu menjadi besar di bidang politik,tetapi bekerjalah juga untuk cita-cita sosial ekonomi daripada rakjat Indonesia,mengadakan satu masyarakat adil dan makmur;tetapi juga cintailah kebudayaan bangsa Indonesia sendiri!Kembalilah kepada kepribadian kita sendiri!Jikalau kita sudah kembali kepada kepribadian kita sendiri, kita mencintai kebudajaan kita sendiri.Saudara-saudara,...
Download in h...
Firman Tuhan inilah GitakuBaca Manipol, baca semua pidato-pidato saya yang dulu,dan benang-merah yang menjelujuri semua pidato-pidato sayaitu ialah: perdjoangan, perdjoangan, sekali lagi perdjoangan,dan bahwa Revolusi adalah perdjoangan.“Innallaha la yu ghoyiru ma bikaumin, hatta yu ghoriyu ma biamfusihim”.“Tuhan tidak merubah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merubah nasibnja sendiri”. Firman Tuhan inilah harus menjadi gitamu: Berdjoang, berusaha, membanting tulang, memeras keringat, mengulur-ulurkan tenaga, aktif,...
Download in h...

President Soekarno Addressing May Day RallyOriginal caption: 5/7/1965-Djakarta, Indonesia.President Soekarno of Indonesia addresses a mass May Day rally in the Sports Hall Building. Soekarno announced his decision not to attend a peace conference with Malaysian Prime Minister Rahman in Tokyo. The announcement was viewed as a victory for Indonesia's powerful Communist Party. Posters above the silent crowd stress the unity of the working...
Pidato Soekarno Berjudul Makna TauhidDownload in h...
Pidato tertulis PJM Presiden Sukarno pada Konferensi Besar GMNI di Kaliurang Jogjakarta, 17 Februari 1959. Terlebih dahulu saya mengucapkan selamat dengan Konferensi Besar GMNI ini. Dengan gembira saya membaca, bahwa asas tujuan GMNI adalah Marhaenisme.Apa sebab saya gembira? Tidak lain dan tidak bukan, karena lebih dari 30 tahun yang lalu saya juga pernah memimpin suatu gerakan rakyat—- suatu partai politik—- yang asasnya pun adalah Marhaenisme. Bagi saya asas Marhaenisme adalah suatu asas yang paling cocok untuk gerakan rakyat...
Saya dengan hati-hati menggunakan perkataan “nasionalisme”.Karena saya tahu bahwa dibanyak negeri dan dibanyak daerah nasionalismemerupakan doktrine politik yang sudah tidak laku lagi.Tetapi haraplah diingat.Tuan ketua, bahwa bagi kami di Asia Afrika nasionalismeadalah semangat yang muda dan progressief.Kami tidak menyamakan nasionalisme dengan chauvinismedan kami tidak memberi arti kepada nasionalisme,bahwa bangsa kami lebih tinggi dari pada bangsa-bangsa lain. Tidak.Bagi kami nasionalisme berarti membangun kembali bangsa-bangsa...
Soekarno's Orations, title:Kemerdekaan tidak menyudahi soal-soal,kemerdekaan malah membangun soal-soal,tetapi kemerdekaan juga memberi jalan untuk memecahkan soal-soal itu.Hanya ketidak-kemerdekaanlah yang tidak memberi jalan untuk memecahkan soal-soal ...Rumah kita dikepung, rumah kita hendak dihancurkan ....Bersatulah Bhinneka Tunggal Ika.Kalau mau dipersatukan, tentulah bersatu pula.Soekarno, 17 Agustus 1...
Kita memproklamirkan negara ada gampang,tapi mempertahankan negara, memiliki negara agak sukar.Hanya Rakyat jang mempunyai rasa penuh tanggung-jawab tadi,tidak bosanan, itulah yang mendapat negara jang abadi.Barang siapa jang ingin mutiara harus berani terdjun di lautan yang dalam.Janganlah lembek, mohon pada Tuhan supaya bangsa Indonesia menjadi satu bangsa jang Jaya di dunia, menjadi bangsa kuat dan tabah.Soekarno, 17 Agustus 1...

President Achmad Soekarno Calming down Protesters.President Achmad Soekarno, shown here speaking to a crowd in September of 1950, was reported trying to calm thousands of angry demonstrators near the presidential palace in Jakarta, October 17.An artilery battery was brought into position outside the palace as president Sukarno talked to the crowd which had formed to demand the dissolution of Parliament and general elections. Pres. Soekarno...

President Soekarno Saying Goodbye to His DaughtersSurrounded by citizens of Jakarta, President Soekarno kisses his youngest daughter, Sukmawati, goodbye while his other daughters, Rachmawati (center) and Megawati (left), wait their turn. The Indonesian President was leaving for a three-week vacation in Tokyo.Image: © Bettmann/CORBISDate Photographed: November 19, 1...