Tidak Ada Satu Bangsa yang Cukup Baik Untuk Memerintah Bangsa Lain
Kita tidak mau menjadi satu bangsa tiruan, tidak mau mendjadi satu bangsa jiplakan. Kita tidak mau menjadi satu bangsa copy. Tidak! Kita mau mendjadi satu bangsa Indonesia. Kita mau mendjadi satu bangsa dengan kepribadian kita sendiri. Dengan corak djiwa sendiri. dengan roman muka sendiri. Tidak mau kita menjadi satu bangsa satelit, tidak mau menjadi satu bangsa pembebek, tidak mau menjadi satu bangsa peniru, tidak mau menjadi satu bangsa pengcopy, tidak mau menjadi satu bangsa penjiplak. Ya tidak mau.
Kita tidak mau menjiplak Amerika Serikat, kita tidak mau menjiplak Soviet Uni, kita tidak mau menjiplak RRT, kita tidak mau menjiplak India, kita tidak mau mendjiplak Mesir, kita tidak mau menjiplak Inggeris, tidak mau” menjiplak Italia. Tidak mau menjiplak. Kita mau mendjadi satu bangsa berdiri diatas own identity. Bangsa dengan kepribadian kita sendiri. Kita di dalam perjalanan kita itu, itu jang kita cari. ya berjuang, berjuang, bahkan mengalir laksana air bah sungai jang menghancur leburkan tiap-tiap rintangan jang ditaruh imperialisme dihadapan jalannja. Bukan saja itu. Kitapun satu bangsa jang didalam perdjalanan kita untuk mencari diri kita sendiri. Mencari roman kita sendiri. Mencari kepribadian kita sendiri, own identity kita sendiri.
Kita tidak mau menjiplak Amerika Serikat, kita tidak mau menjiplak Soviet Uni, kita tidak mau menjiplak RRT, kita tidak mau menjiplak India, kita tidak mau mendjiplak Mesir, kita tidak mau menjiplak Inggeris, tidak mau” menjiplak Italia. Tidak mau menjiplak. Kita mau mendjadi satu bangsa berdiri diatas own identity. Bangsa dengan kepribadian kita sendiri. Kita di dalam perjalanan kita itu, itu jang kita cari. ya berjuang, berjuang, bahkan mengalir laksana air bah sungai jang menghancur leburkan tiap-tiap rintangan jang ditaruh imperialisme dihadapan jalannja. Bukan saja itu. Kitapun satu bangsa jang didalam perdjalanan kita untuk mencari diri kita sendiri. Mencari roman kita sendiri. Mencari kepribadian kita sendiri, own identity kita sendiri.
Soekarno, Setengah Abad Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 1958
0 komentar